
...
Ujian Nasional sudah selesai, dan tinggal menunggu pengumuman kelulusan. Saya sangat percaya diri bisa mendapat danem yang tinggi sesuai ekspektasi yaitu minimal 37.00, tapi saat pengumuman ternyata danem cuma 34.00. Saya sempat berhenti bernafas karena kaget melihat danem yang terbilang rendah itu, karena salah satu SMA favorit di Bangkalan memiliki kualifikasi danem diatas itu. Akhirnya sayamendaftar ke SMA favorit dengan menggunakan prestasi non-akademik, Alhamdulillah saya diterima di salah satu SMA favorit di Bangkalan.
Suatu hari saat ada acara keluarga, saya bertemu dengan salah satu sepupu yang sebenarnya baru saja saya kenal sebut saja Mas Ekon, dia bekerja di SMK Telkom Malang. Saat itu beliau memberi sedikit informasi tentang SMK Telkom Malang. Sebenarnya saya tidak begitu tertarik, karena pastinya akan jauh dari orang tua.
Ramah saya (panggilan untuk bapak) selalu bertanya "Mau lanjut kemana?", Saya sangat bingung antara SMA favorit yang ada di Bangkalan atau SMK Telkom Malang, dan setelah pemikiran panjang dan sangat panjang akhirnya saya memutuskan untuk memilih SMK Telkom Malang. Kenapa saya pilih Malang? Karena Malang adalah kota impian saya sejak masih kecil, sungguh alasan yang sangat tidak masuk akal.
Saya pun mendaftar sebagai calon siswa disana, dan tinggal menunggu tes tulisnya, maklumlah waktu itu saya ikut jalur reguler. Saya hanya bermain dan terus bermain dengan teman-teman tanpa berusaha belajar sedikitpun karena waktu itu saya sangat yakin bisa lolos masuk ke SMK Telkom Malang.
Sehari sebelum pelaksanaan tes tulis, saya dan Ramah berangkat ke Malang menggunakan Bus. Saat sudah di Malang, kami menginap disebuah wisma. Keesokan harinya saya bersiap untuk berangkat melaksakan tes tulis, saya sedikit grogi saat akan berangkat melakukan tes.
Saat yang dinanti-nanti pun tiba, seratus soal pilihan ganda ada didepan saya sekarang, sebuah tantangan yang sangat luar biasa kan? bisa mengerjakan seratus soal yang berisi tentang mata pelajaran Matematika, Fisika, Bahasa Inggris, dan Bahasa Indonesia. Saya mengerjakannya dengan penuh keyakinan, saat saya sudah mengerjakan soal dari awal sampai akhir walaupun banyak jawaban yang masih kosong, saya merasa cukup puas, karena masih tersisa waktu 2 jam lagi untuk mengerjakan, saya istirahat sejenak dengan melipat kedua lengan dan meletakkan kepala diatasnya. Kemudian saya mencoba untuk mengerjakan semua soal yang belum saya jawab, saya melihat keadaan sekitar, dan ternyata banyak calon siswa lain yang terlihat lesu, entah karena soalnya yang lumayan susah, atau memang malas mengerjakan.
Bel pun berbunyi tanda akhir dari tes ini. Saya keluar dari kelas dengan sangat percaya diri, dan menuju aula untuk menjemput Ramah yang sedang menunggu bersama orang tua lainnya. "Gimana soalnya?" tanya Ramah, "Gampang mah, cuma dikasih 100 soal aja" Jawab saya dengan santai. Memang dari dulu sampai sekarang saya selalu menggampangkan sesuatu, walaupun saya selalu menggampangkan bukan berarti saya tidak berusaha untuk meraih sesuatu yang saya inginkan. Kenapa saya anggap gampang, karena Allah Yang Maha Besar, Dia lah menentukan jalan kita, dan kita hanya berusaha saja. Gampang kan?
Saya dan Ramah kembali ke wisma, untuk persiapan pulang ke Madura. Setelah selesai mengemasi barang-barang, kami pulang menuju ke Madura kembali menggunakan Bus. Dalam perjalanan saya selalu tidur, mungkin sudah kebiasaan dari kecil ya, saat terbangun eh tau-taunya udah ada di Terminal Purabaya.
Sampai dirumah, Ibu bertanya "Gimana cung tesnya?", "Santai buk, Tofek bisa ngerjainnya kok" Jawab saya dengan santai, "Jangan cuma santai-santai aja, jangan lupa juga doa" Ibuk saya dengan nada sewot.
Hari pengumuman lulus tes tulis pun datang, saya unduh pengumumannya di web sekolah dan Alhamdulillah saya lolos, senyuman lebar terpancar dari Ramah yang saat itu berada disamping saya, Ibu juga tersenyum lebar mendengarnya, senyuman kebahagiaan saya rasakan dari senyuman kedua orang tua saya. Semua keluarga saya dari nenek, tante, sepupu, keponakan, mereka juga tau jika saya lolos tes tulis.
Tes tulis sudah saya lewati, sekarang tinggal satu tahap lagi yaitu tes kesehatan. Sayasangat yakin lolos pada tahap ini. Maklumlah kebetulan saya juga atlet pencak silat, yang pastinya dituntut untuk memiliki kesehatan, kekuatan, dan kebugaran pada tubuh.
Sehari sebelum tes kesehatan, saya dan Ramah kembali berangkat ke Malang dan menempati wisma yang sama.
Selesai melaksanakan tes kesehatan, kami langsung kembali ke Madura, seperti biasa bus adalah kendaraan yang sangat berperan kali ini.
Pengumuman tes kesehatan pun saya lolos, dan bersiap untuk melaksanakan MOS 2 minggu setelahnya. Hore... Akhirnya Saya resmi menjadi siswa SMK Telkom Malang.
2 Hari sebelum berangkat ke Malang, saya berpamitan kepada keluarga besar, antara bangga dan haru menjadi satu, walaupun tak sampai mengeluarkan air mata. Keluarga besar saya memberi sedikit uang jajan, hahaha. Bagian ini yang paling saya suka.
Keluarga besar ingin mengantarkan saya sampai ke Malang, maklumlah mungkin sudah menjadi tradisi keluarga mengantar sanak saudara yang akan merantau, tapi Ramah tidak mengizinkannya, karena pastinya akan merepotkan.
Keesokan harinya saya berangkat menuju Malang bersama Ramah untuk melaksanakan MOS. Saat sudah di Malang, mas Ekon sudah mencarikan ku sebuah tempat kost. Ramah hanya tinggal 2 hari saja di Malang untuk menemaniku. Akhirnya Ramah kembali ke Madura, dan saya mulai berpikir "Saya harus bisa hidup mandiri, saya harus bisa mewujudkan semua mimpi, saya harus bisa membuat kedua orang tua bangga, saya harus bisa membuktikan pada semua orang jika saya bisa, jika saya adalah yang terbaik"
....
Semalam sebelum hari pertama MOS, saya berdiskusi dengan beberapa teman baru yang kebetulan satu kos dengan saya. Kami berdiskusi tentang kelengkapan bekal untuk MOS yang lumayan nyeleneh. Tapi ini rahasia, tidak akan saya paparkan disini, biar adik-adik yang mau sekolah disana juga bakalan kaget. Yang penting imajinasinya bagus, InsyaAllah lancar....
Hari pertama MOS pun datang, setelah shalat subuh kami bergegas untuk mempersiapkan diri. Karena pada pukul 05.00 WIB kami sudah harus berada di sekolah, cukup ekstrim kan? Malang yang terkenal cuaca dingin, dan kami harus berangkat ke sekolah sebelum pukul 05.00 WIB.
100 meter dari gerbang sekolah, kami sudah dipanggil dari kejauhan untuk lari bergegas. Kebetulan ini adalah BUDAYA yang ada di SMK Telkom Malang. Jadi adik-adik harus terbiasa lari jika sudah mulai terlihat gerbang sekolah ya....
MOS di sekolah ini seperti pada umumnya di sekolah lain, bedanya kami mulai diperkenalkan dengan jiwa korsa dan hirarki, seperti sekolah taruna yang semi militer saja ya, hehe.
Disini ada berbagai macam karakter senior, untuk senior pria kami sebut Abang dan untuk senior wanita kami sebut Kakak, jangan sampai salah ya, karena kalau salah pasti dihukum. Banyak senior yang galak dan juga tidak sedikit yang baik.
MOS di sekolah ini, kami diajarkan untuk bekerja sama dengan teman-teman yang lain, kami diajarkan untuk selalu kompak, dan sehati. Ada sebuah slogan yang sangat saya suka, yaitu "Kami itu satu", mungkin maksudnya meskipun kami ada banyak, tapi kami tetap satu, Bhineka Tunggal Ika, hehe.
Jadi intinya, santai aja deh kalau udah sekolah disini. Jangan takut kesepian, jangan takut kesusahan, karena disini kita akan diajari apa itu jiwa korsa, kami disini diajarkan untuk saling menolong. Termasuk tolong menolong dalam hal tugas, ups...
Dan saya ingin sedikit berpesan, masa depan kalian bukan apa yang ada di dalam ijazah kalian, tapi masa depan kalian ada di tangan kalian sendiri. Kalian lulus dengan nilai bagus tak menjamin masa depan kalian juga bagus dan begitupun sebaliknya. Yang terpenting adalah semangat dan lakukan terbaik, jadilah laksana padi berisi.
Satu pesan lagi dari saya, jangan lupa tentukan minat kalian mulai sekarang. Kalian bisa fokus di Network, System security, Design, Proggraming, Animation, dll. Karena ini juga salah satu penentu masa depan kalian. Semakin cepat kalian menemukan passion, semakin banyak pula persiapan yang adik-adik siapkan untuk dimasa yang akan datang, entah untuk bekerja maupun melanjutkan pendidikan. Kebetulan saya passion di dunia Security, terutama Digital Forensic. Yah mungkin kalau adik-adik juga berminat di dunia Security, kita bisa sharring dilain waktu.
Terimakasih.....
Karena Allah Yang Maha Besar, Dia lah menentukan jalan kita, dan kita hanya berusaha saja.
ReplyDeleteMasyaAllah,,, TabarakAllah ya dek,,, sudah diingatkan. Saya sebenarnya agak cemas anak saya mau masuk Smk Telkom. MasyaAllah,,, baca kalimat ini langsung nangis saya,,,
Syukron,,, TabarakAllah,,
Alhamdulillah.. Wa iyyak...
DeleteBang pas masuk SMK Telkom itu soal tes tulisnya sama soal UN sulit mana bang?mohon dijawab
ReplyDeleteJadi sekolah di Telkom kah? Wkwkw. Maaf ga pernah ngecek Blog karena kesibukan pekerjaan.
DeleteLEBIH SULIT TES TULIS SMK TELKOM :)